Selasa, 06 Januari 2009

komunikasi


tips komunikasi interpesonal

Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:

1. Percaya/trust. Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:
1. Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, ketrampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.
2. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.
3. Kualitas komunikasi dan sifatnya menggambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan tumbuh.
2. Prilaku suportif akan meningkatkan komunikasi. Beberapa ciri prilaku suportif yaitu:
1. Deskripsi: penyampaian pesan, perasaan dan persepsi tanpa menilai atau mengecam kelemahan dan kekurangannya.
2. Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama- sama menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai tujuan.
3. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang terpendam.
4. Empati: menganggap orang lain sebagai persona.
5. Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.
6. Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.
3. Sikap terbuka, kemampuan menilai secara objektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dan lain sebagainya.

Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan kerja sama bisa ditingkatkan, kita perlu bersikap terbuka dan menggantikan sikap dogmatis. Kita perlu juga memiliki sikap percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak, tidak terkecuali dalam lembaga pendidikan.

jurnalisme online vs jurnalisme konvensional

BAB I
PENDAHULUAN

Jurnalistik atau jurnalisme adalah berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bias juga berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalisti.
MacDougall menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting di manapun dan kapanpun. Jurnalisme sangat di perlukan dalam suatu Negara demokratis. Tak peduli apapun perubahan-perubahan yang terjaadi masa depan baik social, ekonomi maupun politik Dll.
Keperluan untuk mengetahui sesuatu tentang suatu hal adalah kunci dari lahirnya jurnalisme. Surat kabar pertama kali di terbitkan di Eropa adalah dimulai di Jerman pada tahun 1609 yang bernama Aviso di Wofenbuttel dan Relation di Strasbourg. Setelah itu bermunculan media massa di Eropa. Surat kabar ini memuat berita-berita pendek yang di tulis dengan hidup, termasuk peliputan secara rinci tentang berita-berita kepolisian pertama kalinya. Berita-berita human interes dengan ongkos murah ini menyebabkan bertambahnya scara cepat sirkulasi surat kabar tersebut.
Berikut ini adalah Sembilan Prinsip Inti Jurnalisme, seperti yang tertulis dalam buku The Elements of Journalism. What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (Crown Publishers, 2001). Sebagai berikut :
1. Jurnalisme harus memiliki kewajiban pertama pada kebenaran
2. Jurnalisme harus memiliki loyalitas pertama pada warga masyarakat
3. Jurnalisme harus memiliki kedisiplinan dalam melakukan verifikasi
4. Jurnalisme harus menjaga independensi dari sumber berita
5. Jurnalisme harus memfungsikan dirinya sebagai pemantau independen atas suatu kekuasaan tertentu
6. Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik dan komentar publik
7. Jurnalisme harus mengupayakan hal yang penting menjadi menarik dan relevan
8. Jurnalisme harus menjaga agar setiap berita komprehensif dan proporsional
9. Jurnalisme harus membolehkan praktisinya untuk menggunakan nuraninya
BAB II
PEMBAHASAN

A. JURNALISME KONVENSIONAL

Jurnalistik konvesional dapat dikatakan adalah jurnalistik yang menggunakan media cetak maupun media elektronik seperti radio dan televisi. Terlepas dari segala bentuk definisi dari arti katanya, Jurnalisme juga dapat diartikan sebagai jurnalisme konvensional. Dalam jurnalisme konvensional, jurnalis masih berpedoman pada 5W+1H yaitu What, When, Where, Who, Why dan ditambah How.
Paham dari jurnalisme konvensional adalah sebisa mungkin dan sesegera mungkin informasi dari media dapat dimengerti dan dipahami oleh khalayak luas.Surat kabar merupakan bagian dari jurnalisme konvensional. Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.

a. Fungsi utama media adalah :
• to inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia),
• to comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam focus berita) dan,
• to provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media surat kabar).
b. Fungsi Sekunder surat kabar adalah :
• untuk mengkampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu,
• memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik,kartun dan cerita-cerita khusus,
• melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.
Selain surat kabar, radio dan televisi juga merupakan bagian dari jurnalisme konvensional. Radio merupakan media elektronik yang sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Koran atau surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifith estate. Karena radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti halnya surat kabar, disamping empat fungsi media yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran adalah daya langsung, daya tembus dan daya tarik.
Dari ketiga media massa tersebut, televisi merupakan media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi merupakan bentuk penyampaian jurnalisme konvensional yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh karena televisi dengan tampilan audio visualnya sehingga suatu informasi yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat.


B. JURNALISME ONLINE
Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet. Internet mempermudah pekerjaan jurnalistik, sebab jurnalistik dapat dapat dilakukan melalui PC atau komputer. Dengan menggunakan internet sebagai alat reportase atau sumber informasi bagian media-media tradisional atau koran.jurnalistik online muncul ketika Mark Drugle memberikan cerita perselingkuhan presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. Karena dengan melalui internet semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita tersebut, itulah awal merebaknya jurnalisme online dan mulai di kenalnya jurnalisme online.
1. Ciri-ciri Jurnalisme Online

a. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype.
b. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.
c. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.
d. bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -bahkan sama sekali berbeda.
e. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan
f. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.
g. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan
h. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital

2. Empat jenis Jurnalisme Online
Orang yang memproduksi content terutama untuk Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini.

a. Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.

b. Index & Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.

c. Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur.

d. Share & Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas.
Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNALISME ONLINE DAN JURNALISME KONVENSIONAL

a. Kelebihan Jurnalisme online
Berikut ini adalah Keuntungan Jurnalisme Online, seperti yang tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005).sebagai berikut :
1. Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya
2. Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami
3. Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience
4. Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
5. Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience
6. Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience
7. Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita

b. Kelebihan jurnalisme konvensional
1. jurnalisme konvensional memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh jurnalisme online. Kelebihan diantaranya adalah bisa di konsumsi di mana saja
2. jurnalisme konvensional memilki kebenaran berita atau informasi yang di sampaiakan
3. Jurnalisme konvensional juga lebih menjamin kebenaran berita atau informasi yang disampaikan

c. Kekurangan jurnalisme online
1. jurnalisme online untuk menkonsumsinya harus berada di depan computer untuk membaca informasi yang ada di web
2. pembaca harus bisa mengoperasi computer dan internet

d. Kekurangan jurnalisme konvensional
1. jurnalisme konvensional tidak memungkinkan audience untuk lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin di bacanya
2. informasi yang di sampaikan jurnalisme konvensional tidak dapat dilakukan secara cepat






D. PERBEDAAN JURNALISME ONLINE DENGAN JURNALISME KONVENSIONAL
Media yang digunakan dalam jurnalisme konvensional adalah media cetak seperti surat kabar,majalah, tabloid dan sebagainya, radio ataupun televisi. Sedangkan pada jurnalisme online menggunakan media internet untuk dapat menyampaikan informasi danberita kepada khalayaknya.
Media online dapat menyajikan berita dan informasi dalam wakyu yang sangat cepat. Bisa dapat hitungan menit bahkan detik. Ini juga menjadi perbedaan antara jurnalisme online dengan jurnalisme konvensional. Karena pada jurnalisme konvensional. Media cetak harus menunggu editan dari redaktur dan harus mencetaknya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh publik. Oleh karena itu kecepatan ini menjadi kekhasan media online meskipun media radio dan televisi yang juga dapat menyiarkan erita atau informasi secara langsung.
Berita atau informasi yang disajikan oleh media online termasuk real time, Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Mungkin hal ini bukan merupakan hal yang baru bagi media radio dan media televisi yang notabene sebagai bentuk dari media konvensional, namun mekanisme dengan sifat publikasi real time, maka penerbit media online menjadi lebih leluasa dengan jadwal penerbitan atau siaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan jaringan Internet sehingga ia mampu mempublikasikan berita dan peristiwa pada saat itu juga. Hal inilah yang memungkinkan para pengguna internet atau pembaca bisa mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan aktual. Lebih leluasa -tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran
Tetapi hal ini juga dapat menjadi kekurangan jurnalisme online karena arus dibuthkan internet untuk dapat membaca atau megatahui sebuah berita dan informasi yang disajikan. Berbeda dengan urnalisme konvensional yang bisa dinikmti kapan saja. Kita dapat membaca koran atau majalah ketika sedang dalam perjalanan, sambil tiduran, makan dan sebagainya. Kita juga dapar mendengarkan radio sembari mengerjakan aktivitas yang lain.

Meskipun saat ini dapat menggunakan media selain komputer untuk dapat mengakses inernet, tetap saja tidak praktis untuk dilakukan. Karena membutuhkan media lain seperti handphone misalnya untuk mengakses internet. Sedangkan setiap orang pasti mempunyai handphone yang berbeda-beda dan tingkat melek internet tiap orang pun berbeda. Sehingga dalam posisi ini jurnalisme konvensional empunyai kelebihan karena kepraktisannya.
Jurnalisme konvensional juga lebih menjamin kebenaran berita atau informasi yang disampingkan dibandingkan dengan jurnalisme online.Maksudnya adalah seperti apa yang telah disampaikan diatas bahwa, karena siapa saja bisa melakukan proses jurnalisme online, bahkan orang yang tidak memiliki ketrampilan jurnalistik bisa bercerita melalui jurnalisme online. Dengan adanya website yang menyediakan layanan blog, masyarakat dapat menggunakan media tersebut untuk menulis apa yang mereka inginkan. Itulah sebabnya kenapa jurnalisme online dapat dikatakan tidak memiliki kredibilitas, karena orang ini sangat logis, orang yang tidak memiliki kemampuan jurnalistik pun dapat bercerita lewat jurnalisme online. Kebebasan terhadap aturan-aturan jurnalistik pun menjadi salah satu penyebabnya, dimana aturan-aturan baku jurnalistik seringkali diabaikan.
Jurnalisme online memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience. Meskipun pada jurnalisme konvensional juga dapat melukan hal ini. Tetapi waktu yang dibutuhkan sangat lama apabila menggunakan media konvensional.
Jurnalisme online juga memungkinkan jumlah berita yang disampaikan atau ditayangkan kepada audiens dapat menjadi jauh lebih lengkap daripada media lainnya. Informasi yang dapat disampaikan melalui jurnalisme online dapat dilakukan secara cepat dan langsung kepada audiens, terlebih lagi jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audiens. Dalam media cetak hanya dapat tersampaikan teks maupun gambar saja. Dalam media radio hanya terdengar suara dan untuk media televisi sudah menyerupai media online. Tetapi televisi merupakan media konvensional.

Dalam jurnalisme konvensional, tata-tutur informasi, misalnya saja disajikan secara linear kepada para pembaca atau pemirsanya. Pemirsa atau pembaca jurnalisme konvensional harus mengikuti urut-urutan informasi yang telah ditentukan oleh penerbitnya: Dari kisah satu ke kisah kedua lalu ke kisah ketiga dan seterusnya. Tetapi dalam jurnalisme online, tata-tutur informasi dapat disajikan sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati secara non-linear untuk mengakomodasi pengguna atau pemirsanya. Seseorang dapat menikmati publikasi online dari kisah terakhir lalu melompat ke kisah sebelumnya atau ke kisah yang pernah dipublikasi sekian tahun sebelumnya dan bahkan ke sumber informasi yang sama sekali berbeda pada saat sedang mengkonsumsi informasi.
Jurnalisme online merupakan media yang digunakan oleh masyarakat supra rasional. Karena manusia biasa tidak akan betah mengakses jurnalisme online terlalu sering Jurnalisme konvensional dapat dinikmati kapanpun masyarakat membutuhkan.
Jurnalisme online menjadi media yang bisa dikonsumsi secara massa dalam waktu yang bersamaan. Dengan cepatnya koneksi internet, maka jurnalisme dapat dinikmati dari berbagai tempat. Berbeda dengan jurnalisme konvensional yang hanya terbatas pada suatu daerah misalnya. Tetapi untuk televise, saat ini sudah semakin canggih dengan adanya antenna parabola, kita juga dapat menonton program-program dari luar negeri yang mungkin orang luar negeri pun juga menonton acara yang sama.

E. ANALISIS FUNGSI MEDIA ONLINE MENDORONG REDEFINISI PERS
Yang terlintas di benak kita ketika mendengar istilah jurnalisme online adalah situs-situs berita popular baik lokal maupun internasional: CNN.com, MSN.com, detik.com, kompas.com dan lainnya. Yang hampir semuanya adalah situs-situs web.
Selama ini sadar atau tidak kita hanya memahami online dalam artian ditampilkan di sebuah situs web. Padahal 'online' mencakup berbagai tempat perkara (venue): web, email, bulletin board system (BBS), IRC, dan lainnya. Tapi tentu bukan tanpa alasan bahwa kebanyakan jurnalisme online saat ini diselenggarakan di web.
Dari sekian venue di Internet, web merupakan venue yang memungkinkan penyelenggara jurnalisme online untuk menyediakan isi dengan features yang sangat kaya dengan cara paling gampang. Namun, ini tidak berarti bahwa tak ada venue lain yang dapat dipakai untuk menyelenggarakan jurnalisme online di Internet.
Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, TV) bukan semata-mata karena dia mengambil venue yang berbeda; melainkan karena jurnalisme ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda -baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna/ pembacanya.
Jika surat kabar atau majalah di hitung dengan tirasnya, maka banyak atau tidaknya di hitung dengan hits dan impression. Tingkat kunjungan atau disebut hits sering di jadikan standard. Ada situs berita yang hits perharinya 1,5 juta dan ada pula yang hanya ratusan ribu.
Dibandingkan dengan media biasa, sejumlah kekhasan media online yang mewarnai perkembangan pers antara lain: penyajian yang real time sepertinya halnya radio dan televise, setiap berita bisankomprehensif dengan di sambungkan ke bank data jangkauannya global dalam waktu sama dan terdokumentasi.
Kehadiran media online ini akan mendefenisikan pers nasional. Setidaknya kemunculan mereka akan memacu penafsiran kembali berita. Jika jumlah pengakses internet kian besar, media online sangat berpengaruh dan membuat setiap informasi bias disajikan secara capat dan akurat. Pertumbuhan media online akan memacu jenis media lain melakukan perubahan mendasar atas visi pemberitaan. Artinya setiap peristiwa dan komentar plus analisisnya bisa disajikan oleh media online dalam waktu tidak lama ketika peristiwa berlansung. Sedangkan media cetak sepeti surat kabar memerlukan waktu satu hari dan majalah satu minggu untuk menguraikan dan menganalisis berita itu.

Kamis, 13 November 2008

KODE ETIK JURNALISTIK

01. Apa sebenarnya makna wartawan sebagai sebuah profesi?
Jurnalisme adalah salah satu profesi yang memberikan layanan kepada publik.
Secara singkat tugas dan kewajiban wartawan adalah menyampaikan serta meneruskan informasi atau kebenaran kepada publik tentang apa saja yang perlu diketahui publik.
02. Apa yang melindungi hak-hak wartawan?
Dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya melayani publik, wartawan memperoleh sejumlah keistimewaan. Antara lain:
• Mereka dilindungi oleh undang-undang kebebasan menyatakan pendapat.
• Mereka berhak menggunakan bahan/dokumen/pernyataan publik.
• Mereka dibenarkan memasuki kehidupan pribadi seseorang dan para tokoh publik (public figure) demi memperoleh informasi yang lengkap dan akurat -- karena mereka mewakili mata, telinga serta indera pembacanya.

03. Apa yang melindungi masyarakat dari praktek wartawan tak terpuji?
Media-massa sering disebut sebagai pilar keempat dalam demokrasi. Koran adalah sumber kekuasaan yang bisa menjadi pengimbang dari kekuasaan-kekuasaan lain. Tapi, kekuasaan -- dari jenis yang mana pun -- cenderung disalahgunakan. (''Power tend to be corrupted'').
Wartawan semestinya sadar akan kekuasaan dalam profesinya, namun mereka bukanlah dewa atau malaikat. Mereka bisa membuat kesalahan -- disengaja atau tidak. Pers bahkan bisa menjadi lembaga yang sangat kejam. Wartawan bisa menjadi tiran, seperti yang kita bisa baca dalam novel Hilangnya Kehormatan Katharina Blum karya Heinrich Boll (sastrawan Jerman pemenang Nobel).
Beberapa hal di bawah ini dimaksudkan sebagai pembatas tindak-tanduk wartawan dan praktek jurnalistik demi melindungi masyarakat dari tindakan atau praktek wartawan yang tak terpuji:
• Kode Etik
• pasal Pencemaran (Libel): hukum-hukum yang menyangkut pence-maran nama baik
• Hukum tentang hak pribadi (Privacy)
• Panduan tentang selera umum

03.1. Apa itu Kode Etik Jurnalistik?
Kode Etik Jurnalistik adalah acuan moral yang mengatur tindak-tanduk seorang wartawan. Kode Etik Jurnalistik bisa berbeda dari satu organisasi ke organisasi lain, dari satu koran ke koran lain, namun secara umum dia berisi hal-hal berikut yang bisa menjamin terpenuhinya tanggung-jawab seorang wartawan kepada publik pembacanya:
Tanggung-jawab. Tugas atau kewajiban seorang wartawan adalah mengabdikan diri kepada kesejahteraan umum dengan memberi masyarakat informasi yang memungkinkan masyarakat membuat penilaian terhadap sesuatu masalah yang mereka hadapi. Wartawan tak boleh menyalahgunakan kekuasaan untuk motif pribadi atau tujuan yang tak berdasar.
Kebebasan. Kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat adalah milik setiap anggota masyarakat (milik publik) dan wartawan menjamin bahwa urusan publik harus diselenggarakan secara publik. Wartawan harus berjuang melawan siapa saja yang mengeksploitasi pers untuk keuntungan pribadi atau kelompok.
Independensi. Wartawan harus mencegah terjadinya benturan-kepentingan (conflict of interest) dalam dirinya. Dia tak boleh menerima apapun dari sumber berita atau terlibat dalam aktifitas yang bisa melemahkan integritasnya sebagai penyampai informasi atau kebenaran.
Kebenaran. Wartawan adalah mata, telinga dan indera dari pembacanya. Dia harus senantiasa berjuang untuk memelihara kepercayaan pembaca dengan meyakinkan kepada mereka bahwa berita yang ditulisnya adalah akurat, berimbang dan bebas dari bias.
Tak memihak. Laporan berita dan opini harus secara jelas dipisahkan. Artikel opini harus secara jelas diidentifikasikan sebagai opini.
Adil dan Ksatria (Fair). Wartawan harus menghormati hak-hak orang dalam terlibat dalam berita yang ditulisnya serta mempertanggungjawab-kan kepada publik bahwa berita itu akurat serta fair. Orang yang dipojokkan oleh sesuatu fakta dalam berita harus diberi hak untuk menjawab.
Kode Etik Jurnalistik seringkali hanya bersifat umum. Itu sebabnya seringkali masih menyisakan sejumlah pertanyaan, misalnya: apakah etis memata-matai kehidupan publik seorang tokoh, atau bolehkah menjadi anggota partai politik tertentu? Di sini, biasanya seorang wartawan memiliki Kode Etik Pribadi (Personal Code).
032. Apa itu Kode Etik Jurnalistik Pribadi?
Kebanyakan kita bisa dengan membedakan yang benar dari yang salah. Kepekaan moral kita dipengaruhi oleh orangtua, sekolah dan keyakinan agama. Banyak panduan kode kita datang dari bacaan atau teman-teman di sekeliling kita.
Kendati loyalitas pada teman merupakan sikap yang dihargai, wartawan harus menjawab tuntutan lebih besar dalam loyalitasnya, dan itu adalah loyalitas pada masyarakat. Wartawan bisa menggunakan tanggungjawab sosialnya sebagai basis untuk membentuk Kode Etik Pribadi.
Tanggung-Jawab. Kewartawananan, sekali lagi, adalah sebuah jasa publik. Para wartawan semestinya bebas dari ikatan komitmen atau kewajiban terhadap kelompok tertentu. Wartawan harus meletakkan ''tanggung-jawab kepada publik'' di atas kepentingan diri sendiri serta di atas loyalitasnya kepada kepada perusahaan tempat dia bekerja, kepada suatu partai politik, atau kepada kelompok dan teman-teman terdekatnya.
Independensi. Meneruskan informasi adalah tugas wartawan. Jika sumber berita atau teman meminta dia untuk merahasiakan informasi, si wartawan harus menimbang permintaan itu dalam konteks komitmennya untuk memberikan informasi kepada publik. Jika atasan atau perusahaan tempatnya bekerja membunuh seluruh atau sebagian dari berita yang ditulisnya dengan alasan bisa merusak dari sisi bisnis, memburukkan pemasang iklan atau teman dari pemilik koran, si wartawan harus mengkonfrontasikan situasi tadi dari perspektif moral yang sama -- kewajiban untuk melaporkan kebenaran.
Dalam dua kasus itu, tindakan yang harus diambil oleh wartawan adalah jelas: puas melihat bahwa informasi/kebenaran mencapai pembacanya.
Pemerintah seringkali ingin merahasiakan sesuatu karena alasan ''kepentingan nasional''. Dalam hal itu seorang wartawan berhadapan dengan sebuah dilema. Dalam sebuah masyarakat demokratis, publik berhak tahu apa yang dilakukan pemerintah. Pada saat yang sama, mengungkapkan sesuatu informasi bisa membahayakan keamanan, termasuk keamanan publik. Ini juga pada akhirnya terpulang pada Kode Etik Pribadi yang intinya wartawan harus melayani publik dengan memberi imbangan kepada kekuasaan, termasuk kekuasaan pemerintah.
Rindu pada Kebenaran. Setiap wartawan paham bahwa mereka harus bisa dipercaya. Tapi apakah kebenaran itu? Pertama-tama: apa yang dilaporkan harus merupakan hasil reportase yang akurat, misalnya bahwa apa yang dikatakan seorang sumber dalam interview adalah memang benar-benar seperti dikatakannya. Namun, wartawan yang rindu pada kebenaran tak puas hanya dengan itu. Dia menuntut diri untuk bisa menggali kebenaran, menyingkap lapisan-lapisan kejadian yang bisa menghalangi penglihatan publik pada kebenaran.
Untuk itu wartawan harus memiliki sikap tega terhadap orang atau tindakan yang merugikan masyarakat. Wartawan prihatin dengan para korban tindakan tak fair, ilegal serta diskriminatif. Mereka melihat tindakan seperti itu sebagai pencemar dalam masyarakat.
Untuk menyingkap kebenaran wartawan seringkali melakukan investigative reporting. Kadang dengan cara menyamar. Menyamar bukanlah tindakan yang etis, namun dibenarkan untuk situasi tertentu. Dalam situasi kritis, wartawan boleh menggunakan taktik atau teknik yang dalam situasi lain tidak etis. Namun, taktik seperti itu harus diberitahukan kepada pembaca.
Kebenaran hakiki barangkali tak pernah bisa ditemukan di dunia ini, namun seorang wartawan harus berusaha keras untuk mencapainya. Untuk itu ada sejumlah hal yang bisa menjadi Kode Etik Pribadi pula:
• Kesediaan untuk mengakui kesalahan.
• Berusaha keras mengikuti fakta, meski fakta itu bergerak ke arah yang tidak disukai atau tidak disetujuinya.
• Komitmen untuk senantiasa memperbaiki diri (belajar dan berusaha keras) sebagai wartawan sehingga bisa lebih baik melayani mereka yang berharap bahwa si wartawan adalah mata dan telinga mereka.
• Melawan godaan akan pujian, uang, popularitas dan kekuasaan jika itu semua berdiri di depan perjalanan menuju kebenaran.
• Tekad untuk membuat masyarakat menjadi tempat yang baik untuk semua anggotanya, terutama orang-orang muda di sekolah, mereka yang sakit, mereka yang miskin tanpa pekerjaan, mereka yang jompo tanpa harapan dan mereka yang menjadi korban diskriminasi.
Inti dari Kode Etik Pribadi adalah bahwa hanya masing-masing wartawan lah yang tahu apakah dia telah berusaha dengan keras dan memberikan yang terbaik atau tidak.
Kode Etik, baik yang bersifat organisasi maupun pribadi, adalah acuan moral. Seorang wartawan tidak bisa dihukum jika melanggarnya, namun dia bisa dikenai sanksi moral dari lingkungannya.
033. Apa itu pasal pencemaran nama baik (libel)?
Berbeda dengan Kode Etik, libel dan pelanggaran privacy kemungkinkan seorang wartawan atau korannya dituntut ke pengadilan.
Hukum pencemaran nama baik ditujukan untuk melindungi reputasi dan nama baik seseorang.
Libel adalah tindakan menerbitkan bahan-bahan palsu atau kasar yang menyebabkan:
• Kerugian finansial
• Merusak nama baik atau reputasi
• Merendahkan, mengakibatkan penderitaan mental
Seseorang yang bisa membuktikan bahwa dirinya dirugikan oleh sebuah berita atau foto bisa mengajukan tuntutan pasal pencemaran nama baik ini.
Tapi, jika wartawan menulis berita yang berdasar pada fakta, digali secara seksama, fair dan tak memihak, si wartawan tak perlu takut dengan tuntutan semacam itu. Kata kuncinya adalah akurasi (Lihat Bawah).
Ada tiga landasan yang bisa melindungi wartawan dari tuntutan pencemaran nama baik:
• Kebenaran: Jika seorang reporter bisa menunjukkan dan membuktikan bahwa bahan-bahan yang dikumpulkan adalah benar, orang yang menjadi sasaran bisa menuntut namun umumnya tidak berhasil.
• Privilege: Segala sesuatu yang diungkapkan secara publik dan resmi, baik di lingkungan legislatif atau judikatif, tak peduli apakah benar atau tidak, bisa ditulis dan dipublikasikan.
• Kritik yang Fair: Kritikus bisa menilai memberi komentar kepada suatu karya seniman, penulis, dramawan, atlet atau siapa pun yang menawarkan jasa pada publik. Namun, kritik harus didasarkan pada fakta dan tak boleh menyerang kehidupan pribadi individu yang karyanya dikritik.
Dari semua ''pelindung'' tadi, wartawan sama sekali tak perlu takut jika laporannya merupakan sajian dari sebuah peristiwa secara lengkap, fair, tidak memihak dan akurat.
Kebenaran bisa menjadi pelindung, namun niat baik tidak. Seorang wartawan mungkin tidak bermaksud mencemarkan nama orang, namun jika tulisan itu tidak bisa dibuktikan demikian, niat baik saja tidak bisa melindungi si wartawan.
034. Apa itu pelanggaran terhadap kehidupan pribadi (privacy)?
Privacy adalah hak individu untuk dibiarkan sendirian. Reporter tak boleh secara paksa memasuki rumah seseorang atau menggunakan alat perekam yang bisa melanggarkan hak pribadinya.
Untuk menggali berita, wartawan memang bisa mengumpulkan bahan tentang kehidupan pribadi orang-orang terntu yang bisa membuat perasaan tak enak pada yang bersangkutan. Koran secara rutin memberitakan tentang perceraian, penahanan dan pelanggaran lalu lintas. Reporter melakukan interview terhadap orangtua yang anaknya terbunuh dalam suatu kecelakaan. Koran juga memuat rincian kehidupan seksual bintang atau kebiasaan mencandu narkotik dan mabuk di kalangan atlet.
Cerita-cerita semacam itu bisa dipublikasikan karena orang-orang tadi terlibat dalam sebuah peristiwa berita. Sopir yang mabuk tak bisa berlindung dengan hak privacy jika dia tertangkap basah dan ditahan.
Namun, ketika pers menggali tindakan pribadi yang bukan merupakan bagian dari kepentingan publik atau tak mewakili kepentingan publik secara sahih, wartawan atau korannya bisa kesulitan jika tulisannya tidak akurat.
Privacy memberi orang hak orang untuk dibiarkan sendiri, kecuali jika orang yang bersangkutan terlibat dalam peristiwa berita.
Materi sensasional tentang kehidupan cinta, kesehatan, bisnis atau aktivitas sosial seseorang bisa dikategorikan sebagai pelanggaran hak pribadi, namun itu bisa digunakan jika berkaitan dengan orang yang punya nilai berita, jika berkaitan dengan kepentingan publik, jika peristiwanya terjadi di ruang publik dan jika terungkap dalam dokumen publik -- tak peduli sensasionalnya.
Privacy juga melindungi orang dari tindakan menganggu. Wartawan tak boleh memasuki rumah sumber secara paksa. Mereka juga tak boleh menggunakan mikropon atau kamera tersembunyi
Etika filsafat komunikasi

Etika adalah bagian dari filsafat yang meliputi hidup baik menjadi orang baik. Ilmu komunikasi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. Filsafat adalah suatu ilmu yang mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada.
Filsafat ilmu komunikasi adalah mencari jawaban mengenai hakekat dari ilmu komunikasi mengapa manusia menyampaikan pesan kepada orang lain.
3 dasar filsafat

Efistimologi
Þ Bagaimana caranya mendapatkan pengetahuan dari ilmu komunikasi?
Þ Bagaimana proses untuk mendapatkan ilmu komunikasi?
Þ Bagaimana prosedurnya?
Þ Apa yang di perlukan untuk mendapatkan ilmu komunikasi?
Þ Apa yang di sebut kebenaran?
Þ Apa kriterianya?
Ontologi
Þ Apakah ilmu komunikasi?
Þ Apa yang di telaah oleh ilmu komunikasi?
Þ Apa objek kajiannya?
Þ Bagaimana hakekat komunikasi yang menjadi objek kajiannya?
Aksiologi
Þ Untuk apa ilmu komunikasi di gunakan?
Þ Bagaimana kaitan antara pengguna pengetahuan dengankaeda moral?
Þ Bagaiman kaitan ilmu komunikasi berdasarkan pilihan moral?
Þ Bagaimana kaitan antara operasionalisme sebuah metode ilmiah dalam upaya melahirkan dan menemukan teori dan aplikasi ilmu komunikasi dengan norma-norma moral dan profesionalisme?
Beda komunikasi dengan komunikasi
· Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia
· Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha penyampaian pesan antar manusia
Objek-objek komunikasi
· Usaha
· Penyampaian pesan
· Antar manusia
Manusia perilaku manusia
· Manusia punya peralatan ( jasmani dan rohani )
· Peralatan rohani meluputi : akal, budi, hati nurani, naluri, ( kebahagian, sosial, ingin tahu, dan komunikasi ), falsafa hidup, konsepsi kebahagian, motif komunikasi pesan.