Selasa, 06 Januari 2009
komunikasi
tips komunikasi interpesonal
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:
1. Percaya/trust. Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:
1. Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, ketrampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.
2. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.
3. Kualitas komunikasi dan sifatnya menggambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan tumbuh.
2. Prilaku suportif akan meningkatkan komunikasi. Beberapa ciri prilaku suportif yaitu:
1. Deskripsi: penyampaian pesan, perasaan dan persepsi tanpa menilai atau mengecam kelemahan dan kekurangannya.
2. Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama- sama menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai tujuan.
3. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang terpendam.
4. Empati: menganggap orang lain sebagai persona.
5. Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.
6. Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.
3. Sikap terbuka, kemampuan menilai secara objektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dan lain sebagainya.
Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan kerja sama bisa ditingkatkan, kita perlu bersikap terbuka dan menggantikan sikap dogmatis. Kita perlu juga memiliki sikap percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak, tidak terkecuali dalam lembaga pendidikan.
jurnalisme online vs jurnalisme konvensional
BAB I
PENDAHULUAN
Jurnalistik atau jurnalisme adalah berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bias juga berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalisti.
MacDougall menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting di manapun dan kapanpun. Jurnalisme sangat di perlukan dalam suatu Negara demokratis. Tak peduli apapun perubahan-perubahan yang terjaadi masa depan baik social, ekonomi maupun politik Dll.
Keperluan untuk mengetahui sesuatu tentang suatu hal adalah kunci dari lahirnya jurnalisme. Surat kabar pertama kali di terbitkan di Eropa adalah dimulai di Jerman pada tahun 1609 yang bernama Aviso di Wofenbuttel dan Relation di Strasbourg. Setelah itu bermunculan media massa di Eropa. Surat kabar ini memuat berita-berita pendek yang di tulis dengan hidup, termasuk peliputan secara rinci tentang berita-berita kepolisian pertama kalinya. Berita-berita human interes dengan ongkos murah ini menyebabkan bertambahnya scara cepat sirkulasi surat kabar tersebut.
Berikut ini adalah Sembilan Prinsip Inti Jurnalisme, seperti yang tertulis dalam buku The Elements of Journalism. What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (Crown Publishers, 2001). Sebagai berikut :
1. Jurnalisme harus memiliki kewajiban pertama pada kebenaran
2. Jurnalisme harus memiliki loyalitas pertama pada warga masyarakat
3. Jurnalisme harus memiliki kedisiplinan dalam melakukan verifikasi
4. Jurnalisme harus menjaga independensi dari sumber berita
5. Jurnalisme harus memfungsikan dirinya sebagai pemantau independen atas suatu kekuasaan tertentu
6. Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik dan komentar publik
7. Jurnalisme harus mengupayakan hal yang penting menjadi menarik dan relevan
8. Jurnalisme harus menjaga agar setiap berita komprehensif dan proporsional
9. Jurnalisme harus membolehkan praktisinya untuk menggunakan nuraninya
BAB II
PEMBAHASAN
A. JURNALISME KONVENSIONAL
Jurnalistik konvesional dapat dikatakan adalah jurnalistik yang menggunakan media cetak maupun media elektronik seperti radio dan televisi. Terlepas dari segala bentuk definisi dari arti katanya, Jurnalisme juga dapat diartikan sebagai jurnalisme konvensional. Dalam jurnalisme konvensional, jurnalis masih berpedoman pada 5W+1H yaitu What, When, Where, Who, Why dan ditambah How.
Paham dari jurnalisme konvensional adalah sebisa mungkin dan sesegera mungkin informasi dari media dapat dimengerti dan dipahami oleh khalayak luas.Surat kabar merupakan bagian dari jurnalisme konvensional. Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
a. Fungsi utama media adalah :
• to inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia),
• to comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam focus berita) dan,
• to provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media surat kabar).
b. Fungsi Sekunder surat kabar adalah :
• untuk mengkampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu,
• memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik,kartun dan cerita-cerita khusus,
• melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.
Selain surat kabar, radio dan televisi juga merupakan bagian dari jurnalisme konvensional. Radio merupakan media elektronik yang sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Koran atau surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifith estate. Karena radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti halnya surat kabar, disamping empat fungsi media yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran adalah daya langsung, daya tembus dan daya tarik.
Dari ketiga media massa tersebut, televisi merupakan media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi merupakan bentuk penyampaian jurnalisme konvensional yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh karena televisi dengan tampilan audio visualnya sehingga suatu informasi yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat.
B. JURNALISME ONLINE
Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet. Internet mempermudah pekerjaan jurnalistik, sebab jurnalistik dapat dapat dilakukan melalui PC atau komputer. Dengan menggunakan internet sebagai alat reportase atau sumber informasi bagian media-media tradisional atau koran.jurnalistik online muncul ketika Mark Drugle memberikan cerita perselingkuhan presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. Karena dengan melalui internet semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita tersebut, itulah awal merebaknya jurnalisme online dan mulai di kenalnya jurnalisme online.
1. Ciri-ciri Jurnalisme Online
a. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype.
b. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.
c. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.
d. bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -bahkan sama sekali berbeda.
e. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan
f. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.
g. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan
h. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital
2. Empat jenis Jurnalisme Online
Orang yang memproduksi content terutama untuk Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini.
a. Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
b. Index & Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.
c. Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur.
d. Share & Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas.
Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNALISME ONLINE DAN JURNALISME KONVENSIONAL
a. Kelebihan Jurnalisme online
Berikut ini adalah Keuntungan Jurnalisme Online, seperti yang tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005).sebagai berikut :
1. Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya
2. Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami
3. Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience
4. Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
5. Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience
6. Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience
7. Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita
b. Kelebihan jurnalisme konvensional
1. jurnalisme konvensional memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh jurnalisme online. Kelebihan diantaranya adalah bisa di konsumsi di mana saja
2. jurnalisme konvensional memilki kebenaran berita atau informasi yang di sampaiakan
3. Jurnalisme konvensional juga lebih menjamin kebenaran berita atau informasi yang disampaikan
c. Kekurangan jurnalisme online
1. jurnalisme online untuk menkonsumsinya harus berada di depan computer untuk membaca informasi yang ada di web
2. pembaca harus bisa mengoperasi computer dan internet
d. Kekurangan jurnalisme konvensional
1. jurnalisme konvensional tidak memungkinkan audience untuk lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin di bacanya
2. informasi yang di sampaikan jurnalisme konvensional tidak dapat dilakukan secara cepat
D. PERBEDAAN JURNALISME ONLINE DENGAN JURNALISME KONVENSIONAL
Media yang digunakan dalam jurnalisme konvensional adalah media cetak seperti surat kabar,majalah, tabloid dan sebagainya, radio ataupun televisi. Sedangkan pada jurnalisme online menggunakan media internet untuk dapat menyampaikan informasi danberita kepada khalayaknya.
Media online dapat menyajikan berita dan informasi dalam wakyu yang sangat cepat. Bisa dapat hitungan menit bahkan detik. Ini juga menjadi perbedaan antara jurnalisme online dengan jurnalisme konvensional. Karena pada jurnalisme konvensional. Media cetak harus menunggu editan dari redaktur dan harus mencetaknya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh publik. Oleh karena itu kecepatan ini menjadi kekhasan media online meskipun media radio dan televisi yang juga dapat menyiarkan erita atau informasi secara langsung.
Berita atau informasi yang disajikan oleh media online termasuk real time, Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Mungkin hal ini bukan merupakan hal yang baru bagi media radio dan media televisi yang notabene sebagai bentuk dari media konvensional, namun mekanisme dengan sifat publikasi real time, maka penerbit media online menjadi lebih leluasa dengan jadwal penerbitan atau siaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan jaringan Internet sehingga ia mampu mempublikasikan berita dan peristiwa pada saat itu juga. Hal inilah yang memungkinkan para pengguna internet atau pembaca bisa mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan aktual. Lebih leluasa -tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran
Tetapi hal ini juga dapat menjadi kekurangan jurnalisme online karena arus dibuthkan internet untuk dapat membaca atau megatahui sebuah berita dan informasi yang disajikan. Berbeda dengan urnalisme konvensional yang bisa dinikmti kapan saja. Kita dapat membaca koran atau majalah ketika sedang dalam perjalanan, sambil tiduran, makan dan sebagainya. Kita juga dapar mendengarkan radio sembari mengerjakan aktivitas yang lain.
Meskipun saat ini dapat menggunakan media selain komputer untuk dapat mengakses inernet, tetap saja tidak praktis untuk dilakukan. Karena membutuhkan media lain seperti handphone misalnya untuk mengakses internet. Sedangkan setiap orang pasti mempunyai handphone yang berbeda-beda dan tingkat melek internet tiap orang pun berbeda. Sehingga dalam posisi ini jurnalisme konvensional empunyai kelebihan karena kepraktisannya.
Jurnalisme konvensional juga lebih menjamin kebenaran berita atau informasi yang disampingkan dibandingkan dengan jurnalisme online.Maksudnya adalah seperti apa yang telah disampaikan diatas bahwa, karena siapa saja bisa melakukan proses jurnalisme online, bahkan orang yang tidak memiliki ketrampilan jurnalistik bisa bercerita melalui jurnalisme online. Dengan adanya website yang menyediakan layanan blog, masyarakat dapat menggunakan media tersebut untuk menulis apa yang mereka inginkan. Itulah sebabnya kenapa jurnalisme online dapat dikatakan tidak memiliki kredibilitas, karena orang ini sangat logis, orang yang tidak memiliki kemampuan jurnalistik pun dapat bercerita lewat jurnalisme online. Kebebasan terhadap aturan-aturan jurnalistik pun menjadi salah satu penyebabnya, dimana aturan-aturan baku jurnalistik seringkali diabaikan.
Jurnalisme online memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience. Meskipun pada jurnalisme konvensional juga dapat melukan hal ini. Tetapi waktu yang dibutuhkan sangat lama apabila menggunakan media konvensional.
Jurnalisme online juga memungkinkan jumlah berita yang disampaikan atau ditayangkan kepada audiens dapat menjadi jauh lebih lengkap daripada media lainnya. Informasi yang dapat disampaikan melalui jurnalisme online dapat dilakukan secara cepat dan langsung kepada audiens, terlebih lagi jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audiens. Dalam media cetak hanya dapat tersampaikan teks maupun gambar saja. Dalam media radio hanya terdengar suara dan untuk media televisi sudah menyerupai media online. Tetapi televisi merupakan media konvensional.
Dalam jurnalisme konvensional, tata-tutur informasi, misalnya saja disajikan secara linear kepada para pembaca atau pemirsanya. Pemirsa atau pembaca jurnalisme konvensional harus mengikuti urut-urutan informasi yang telah ditentukan oleh penerbitnya: Dari kisah satu ke kisah kedua lalu ke kisah ketiga dan seterusnya. Tetapi dalam jurnalisme online, tata-tutur informasi dapat disajikan sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati secara non-linear untuk mengakomodasi pengguna atau pemirsanya. Seseorang dapat menikmati publikasi online dari kisah terakhir lalu melompat ke kisah sebelumnya atau ke kisah yang pernah dipublikasi sekian tahun sebelumnya dan bahkan ke sumber informasi yang sama sekali berbeda pada saat sedang mengkonsumsi informasi.
Jurnalisme online merupakan media yang digunakan oleh masyarakat supra rasional. Karena manusia biasa tidak akan betah mengakses jurnalisme online terlalu sering Jurnalisme konvensional dapat dinikmati kapanpun masyarakat membutuhkan.
Jurnalisme online menjadi media yang bisa dikonsumsi secara massa dalam waktu yang bersamaan. Dengan cepatnya koneksi internet, maka jurnalisme dapat dinikmati dari berbagai tempat. Berbeda dengan jurnalisme konvensional yang hanya terbatas pada suatu daerah misalnya. Tetapi untuk televise, saat ini sudah semakin canggih dengan adanya antenna parabola, kita juga dapat menonton program-program dari luar negeri yang mungkin orang luar negeri pun juga menonton acara yang sama.
E. ANALISIS FUNGSI MEDIA ONLINE MENDORONG REDEFINISI PERS
Yang terlintas di benak kita ketika mendengar istilah jurnalisme online adalah situs-situs berita popular baik lokal maupun internasional: CNN.com, MSN.com, detik.com, kompas.com dan lainnya. Yang hampir semuanya adalah situs-situs web.
Selama ini sadar atau tidak kita hanya memahami online dalam artian ditampilkan di sebuah situs web. Padahal 'online' mencakup berbagai tempat perkara (venue): web, email, bulletin board system (BBS), IRC, dan lainnya. Tapi tentu bukan tanpa alasan bahwa kebanyakan jurnalisme online saat ini diselenggarakan di web.
Dari sekian venue di Internet, web merupakan venue yang memungkinkan penyelenggara jurnalisme online untuk menyediakan isi dengan features yang sangat kaya dengan cara paling gampang. Namun, ini tidak berarti bahwa tak ada venue lain yang dapat dipakai untuk menyelenggarakan jurnalisme online di Internet.
Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, TV) bukan semata-mata karena dia mengambil venue yang berbeda; melainkan karena jurnalisme ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda -baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna/ pembacanya.
Jika surat kabar atau majalah di hitung dengan tirasnya, maka banyak atau tidaknya di hitung dengan hits dan impression. Tingkat kunjungan atau disebut hits sering di jadikan standard. Ada situs berita yang hits perharinya 1,5 juta dan ada pula yang hanya ratusan ribu.
Dibandingkan dengan media biasa, sejumlah kekhasan media online yang mewarnai perkembangan pers antara lain: penyajian yang real time sepertinya halnya radio dan televise, setiap berita bisankomprehensif dengan di sambungkan ke bank data jangkauannya global dalam waktu sama dan terdokumentasi.
Kehadiran media online ini akan mendefenisikan pers nasional. Setidaknya kemunculan mereka akan memacu penafsiran kembali berita. Jika jumlah pengakses internet kian besar, media online sangat berpengaruh dan membuat setiap informasi bias disajikan secara capat dan akurat. Pertumbuhan media online akan memacu jenis media lain melakukan perubahan mendasar atas visi pemberitaan. Artinya setiap peristiwa dan komentar plus analisisnya bisa disajikan oleh media online dalam waktu tidak lama ketika peristiwa berlansung. Sedangkan media cetak sepeti surat kabar memerlukan waktu satu hari dan majalah satu minggu untuk menguraikan dan menganalisis berita itu.
PENDAHULUAN
Jurnalistik atau jurnalisme adalah berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bias juga berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalisti.
MacDougall menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting di manapun dan kapanpun. Jurnalisme sangat di perlukan dalam suatu Negara demokratis. Tak peduli apapun perubahan-perubahan yang terjaadi masa depan baik social, ekonomi maupun politik Dll.
Keperluan untuk mengetahui sesuatu tentang suatu hal adalah kunci dari lahirnya jurnalisme. Surat kabar pertama kali di terbitkan di Eropa adalah dimulai di Jerman pada tahun 1609 yang bernama Aviso di Wofenbuttel dan Relation di Strasbourg. Setelah itu bermunculan media massa di Eropa. Surat kabar ini memuat berita-berita pendek yang di tulis dengan hidup, termasuk peliputan secara rinci tentang berita-berita kepolisian pertama kalinya. Berita-berita human interes dengan ongkos murah ini menyebabkan bertambahnya scara cepat sirkulasi surat kabar tersebut.
Berikut ini adalah Sembilan Prinsip Inti Jurnalisme, seperti yang tertulis dalam buku The Elements of Journalism. What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (Crown Publishers, 2001). Sebagai berikut :
1. Jurnalisme harus memiliki kewajiban pertama pada kebenaran
2. Jurnalisme harus memiliki loyalitas pertama pada warga masyarakat
3. Jurnalisme harus memiliki kedisiplinan dalam melakukan verifikasi
4. Jurnalisme harus menjaga independensi dari sumber berita
5. Jurnalisme harus memfungsikan dirinya sebagai pemantau independen atas suatu kekuasaan tertentu
6. Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik dan komentar publik
7. Jurnalisme harus mengupayakan hal yang penting menjadi menarik dan relevan
8. Jurnalisme harus menjaga agar setiap berita komprehensif dan proporsional
9. Jurnalisme harus membolehkan praktisinya untuk menggunakan nuraninya
BAB II
PEMBAHASAN
A. JURNALISME KONVENSIONAL
Jurnalistik konvesional dapat dikatakan adalah jurnalistik yang menggunakan media cetak maupun media elektronik seperti radio dan televisi. Terlepas dari segala bentuk definisi dari arti katanya, Jurnalisme juga dapat diartikan sebagai jurnalisme konvensional. Dalam jurnalisme konvensional, jurnalis masih berpedoman pada 5W+1H yaitu What, When, Where, Who, Why dan ditambah How.
Paham dari jurnalisme konvensional adalah sebisa mungkin dan sesegera mungkin informasi dari media dapat dimengerti dan dipahami oleh khalayak luas.Surat kabar merupakan bagian dari jurnalisme konvensional. Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
a. Fungsi utama media adalah :
• to inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia),
• to comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam focus berita) dan,
• to provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media surat kabar).
b. Fungsi Sekunder surat kabar adalah :
• untuk mengkampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu,
• memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik,kartun dan cerita-cerita khusus,
• melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.
Selain surat kabar, radio dan televisi juga merupakan bagian dari jurnalisme konvensional. Radio merupakan media elektronik yang sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Koran atau surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifith estate. Karena radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti halnya surat kabar, disamping empat fungsi media yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran adalah daya langsung, daya tembus dan daya tarik.
Dari ketiga media massa tersebut, televisi merupakan media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi merupakan bentuk penyampaian jurnalisme konvensional yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh karena televisi dengan tampilan audio visualnya sehingga suatu informasi yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat.
B. JURNALISME ONLINE
Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet. Internet mempermudah pekerjaan jurnalistik, sebab jurnalistik dapat dapat dilakukan melalui PC atau komputer. Dengan menggunakan internet sebagai alat reportase atau sumber informasi bagian media-media tradisional atau koran.jurnalistik online muncul ketika Mark Drugle memberikan cerita perselingkuhan presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. Karena dengan melalui internet semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita tersebut, itulah awal merebaknya jurnalisme online dan mulai di kenalnya jurnalisme online.
1. Ciri-ciri Jurnalisme Online
a. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype.
b. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.
c. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.
d. bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -bahkan sama sekali berbeda.
e. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan
f. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.
g. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan
h. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital
2. Empat jenis Jurnalisme Online
Orang yang memproduksi content terutama untuk Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini.
a. Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
b. Index & Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.
c. Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur.
d. Share & Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas.
Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNALISME ONLINE DAN JURNALISME KONVENSIONAL
a. Kelebihan Jurnalisme online
Berikut ini adalah Keuntungan Jurnalisme Online, seperti yang tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005).sebagai berikut :
1. Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya
2. Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami
3. Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience
4. Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
5. Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience
6. Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience
7. Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita
b. Kelebihan jurnalisme konvensional
1. jurnalisme konvensional memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh jurnalisme online. Kelebihan diantaranya adalah bisa di konsumsi di mana saja
2. jurnalisme konvensional memilki kebenaran berita atau informasi yang di sampaiakan
3. Jurnalisme konvensional juga lebih menjamin kebenaran berita atau informasi yang disampaikan
c. Kekurangan jurnalisme online
1. jurnalisme online untuk menkonsumsinya harus berada di depan computer untuk membaca informasi yang ada di web
2. pembaca harus bisa mengoperasi computer dan internet
d. Kekurangan jurnalisme konvensional
1. jurnalisme konvensional tidak memungkinkan audience untuk lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin di bacanya
2. informasi yang di sampaikan jurnalisme konvensional tidak dapat dilakukan secara cepat
D. PERBEDAAN JURNALISME ONLINE DENGAN JURNALISME KONVENSIONAL
Media yang digunakan dalam jurnalisme konvensional adalah media cetak seperti surat kabar,majalah, tabloid dan sebagainya, radio ataupun televisi. Sedangkan pada jurnalisme online menggunakan media internet untuk dapat menyampaikan informasi danberita kepada khalayaknya.
Media online dapat menyajikan berita dan informasi dalam wakyu yang sangat cepat. Bisa dapat hitungan menit bahkan detik. Ini juga menjadi perbedaan antara jurnalisme online dengan jurnalisme konvensional. Karena pada jurnalisme konvensional. Media cetak harus menunggu editan dari redaktur dan harus mencetaknya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh publik. Oleh karena itu kecepatan ini menjadi kekhasan media online meskipun media radio dan televisi yang juga dapat menyiarkan erita atau informasi secara langsung.
Berita atau informasi yang disajikan oleh media online termasuk real time, Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Mungkin hal ini bukan merupakan hal yang baru bagi media radio dan media televisi yang notabene sebagai bentuk dari media konvensional, namun mekanisme dengan sifat publikasi real time, maka penerbit media online menjadi lebih leluasa dengan jadwal penerbitan atau siaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan jaringan Internet sehingga ia mampu mempublikasikan berita dan peristiwa pada saat itu juga. Hal inilah yang memungkinkan para pengguna internet atau pembaca bisa mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan aktual. Lebih leluasa -tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran
Tetapi hal ini juga dapat menjadi kekurangan jurnalisme online karena arus dibuthkan internet untuk dapat membaca atau megatahui sebuah berita dan informasi yang disajikan. Berbeda dengan urnalisme konvensional yang bisa dinikmti kapan saja. Kita dapat membaca koran atau majalah ketika sedang dalam perjalanan, sambil tiduran, makan dan sebagainya. Kita juga dapar mendengarkan radio sembari mengerjakan aktivitas yang lain.
Meskipun saat ini dapat menggunakan media selain komputer untuk dapat mengakses inernet, tetap saja tidak praktis untuk dilakukan. Karena membutuhkan media lain seperti handphone misalnya untuk mengakses internet. Sedangkan setiap orang pasti mempunyai handphone yang berbeda-beda dan tingkat melek internet tiap orang pun berbeda. Sehingga dalam posisi ini jurnalisme konvensional empunyai kelebihan karena kepraktisannya.
Jurnalisme konvensional juga lebih menjamin kebenaran berita atau informasi yang disampingkan dibandingkan dengan jurnalisme online.Maksudnya adalah seperti apa yang telah disampaikan diatas bahwa, karena siapa saja bisa melakukan proses jurnalisme online, bahkan orang yang tidak memiliki ketrampilan jurnalistik bisa bercerita melalui jurnalisme online. Dengan adanya website yang menyediakan layanan blog, masyarakat dapat menggunakan media tersebut untuk menulis apa yang mereka inginkan. Itulah sebabnya kenapa jurnalisme online dapat dikatakan tidak memiliki kredibilitas, karena orang ini sangat logis, orang yang tidak memiliki kemampuan jurnalistik pun dapat bercerita lewat jurnalisme online. Kebebasan terhadap aturan-aturan jurnalistik pun menjadi salah satu penyebabnya, dimana aturan-aturan baku jurnalistik seringkali diabaikan.
Jurnalisme online memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience. Meskipun pada jurnalisme konvensional juga dapat melukan hal ini. Tetapi waktu yang dibutuhkan sangat lama apabila menggunakan media konvensional.
Jurnalisme online juga memungkinkan jumlah berita yang disampaikan atau ditayangkan kepada audiens dapat menjadi jauh lebih lengkap daripada media lainnya. Informasi yang dapat disampaikan melalui jurnalisme online dapat dilakukan secara cepat dan langsung kepada audiens, terlebih lagi jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audiens. Dalam media cetak hanya dapat tersampaikan teks maupun gambar saja. Dalam media radio hanya terdengar suara dan untuk media televisi sudah menyerupai media online. Tetapi televisi merupakan media konvensional.
Dalam jurnalisme konvensional, tata-tutur informasi, misalnya saja disajikan secara linear kepada para pembaca atau pemirsanya. Pemirsa atau pembaca jurnalisme konvensional harus mengikuti urut-urutan informasi yang telah ditentukan oleh penerbitnya: Dari kisah satu ke kisah kedua lalu ke kisah ketiga dan seterusnya. Tetapi dalam jurnalisme online, tata-tutur informasi dapat disajikan sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati secara non-linear untuk mengakomodasi pengguna atau pemirsanya. Seseorang dapat menikmati publikasi online dari kisah terakhir lalu melompat ke kisah sebelumnya atau ke kisah yang pernah dipublikasi sekian tahun sebelumnya dan bahkan ke sumber informasi yang sama sekali berbeda pada saat sedang mengkonsumsi informasi.
Jurnalisme online merupakan media yang digunakan oleh masyarakat supra rasional. Karena manusia biasa tidak akan betah mengakses jurnalisme online terlalu sering Jurnalisme konvensional dapat dinikmati kapanpun masyarakat membutuhkan.
Jurnalisme online menjadi media yang bisa dikonsumsi secara massa dalam waktu yang bersamaan. Dengan cepatnya koneksi internet, maka jurnalisme dapat dinikmati dari berbagai tempat. Berbeda dengan jurnalisme konvensional yang hanya terbatas pada suatu daerah misalnya. Tetapi untuk televise, saat ini sudah semakin canggih dengan adanya antenna parabola, kita juga dapat menonton program-program dari luar negeri yang mungkin orang luar negeri pun juga menonton acara yang sama.
E. ANALISIS FUNGSI MEDIA ONLINE MENDORONG REDEFINISI PERS
Yang terlintas di benak kita ketika mendengar istilah jurnalisme online adalah situs-situs berita popular baik lokal maupun internasional: CNN.com, MSN.com, detik.com, kompas.com dan lainnya. Yang hampir semuanya adalah situs-situs web.
Selama ini sadar atau tidak kita hanya memahami online dalam artian ditampilkan di sebuah situs web. Padahal 'online' mencakup berbagai tempat perkara (venue): web, email, bulletin board system (BBS), IRC, dan lainnya. Tapi tentu bukan tanpa alasan bahwa kebanyakan jurnalisme online saat ini diselenggarakan di web.
Dari sekian venue di Internet, web merupakan venue yang memungkinkan penyelenggara jurnalisme online untuk menyediakan isi dengan features yang sangat kaya dengan cara paling gampang. Namun, ini tidak berarti bahwa tak ada venue lain yang dapat dipakai untuk menyelenggarakan jurnalisme online di Internet.
Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, TV) bukan semata-mata karena dia mengambil venue yang berbeda; melainkan karena jurnalisme ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda -baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna/ pembacanya.
Jika surat kabar atau majalah di hitung dengan tirasnya, maka banyak atau tidaknya di hitung dengan hits dan impression. Tingkat kunjungan atau disebut hits sering di jadikan standard. Ada situs berita yang hits perharinya 1,5 juta dan ada pula yang hanya ratusan ribu.
Dibandingkan dengan media biasa, sejumlah kekhasan media online yang mewarnai perkembangan pers antara lain: penyajian yang real time sepertinya halnya radio dan televise, setiap berita bisankomprehensif dengan di sambungkan ke bank data jangkauannya global dalam waktu sama dan terdokumentasi.
Kehadiran media online ini akan mendefenisikan pers nasional. Setidaknya kemunculan mereka akan memacu penafsiran kembali berita. Jika jumlah pengakses internet kian besar, media online sangat berpengaruh dan membuat setiap informasi bias disajikan secara capat dan akurat. Pertumbuhan media online akan memacu jenis media lain melakukan perubahan mendasar atas visi pemberitaan. Artinya setiap peristiwa dan komentar plus analisisnya bisa disajikan oleh media online dalam waktu tidak lama ketika peristiwa berlansung. Sedangkan media cetak sepeti surat kabar memerlukan waktu satu hari dan majalah satu minggu untuk menguraikan dan menganalisis berita itu.
Langganan:
Postingan (Atom)